Cap Badak
badak diproduksi oleh NV Ijs Fabriek Siantar (kemudian berganti nama menjadi PT Pabrik Es Siantar), perusahaan minuman ringan Indonesia pertama. Pabrik ini dirintis oleh Heinrich Surbeck, seorang ahli kimia dan pengusaha asal Hallau, SwisS yang merantau ke Pematangsiantar di tahun 1916 bersama keluarganya yaitu Eugen Rosa Otto, Evast, Lydia Rosa Otto dan Heedwig Elisa Surbeck.
Kota tersebut dipilih karena pertumbuhannya yang mulai pesat, dengan menjadi pusat kargo antara Medan dan kota lainnya maupun mulai berkembangnya pertanian, ditambah kayanya sumber air yang jernih di daerah tersebut Selain memproduksi minuman Badak, Ijs Fabriek Siantar juga menyediakan sarana kelistrikan untuk daerah sekitarnya, suatu hal yang diapresiasi oleh dunia usaha sekitar